السلام عليكم
this site the web

Mengenal Tantrum Pada Anak


Clara, Spi 11 Juni 2007


Saat batita anda mengamuk di rumah, anda dapat memindahkannya ke ruangan yang lain, pergi menjauh atau mengabaikannya saja. Tetapi saat anda sedang berada di luar rumah - dan dibawah tatapan waspada dari para orang tua lain yang sama sekali tidak membantu - lebih sulit untuk menentukan apa yang harus dilakukan. Berikut terdapat beberapa percobaan dan saran-saran yang sesungguhnya.

Setiap ibu kadangkala mendapati diri mereka berharap tidak ada anak-anak yang lain saat berada di taman. Karena anak-anak lain membawa mainan mereka sendiri, sepeda, sekop dan orang tua mereka. Dan kemudian anak anda ingin mencoba sepeda, anak yang lain mengatakan tidak, anak anda pun tiba-tiba menangis, dan orang tua yang lain memandang tak setuju takbole dengan usaha anda (yang tidak berhasil) dalam memberikan alasan kepada anak anda yang berumur tiga tahun.

Dalam buku Temper Tantrum in Young Children, Psikolog Michael Potegal mengidentifikasi bahwa tantrum terjadi rentang usia 18 bulan hingga 5 tahun bahkan sampai 6 tahun.
Ia menemukan hasil risetnya yang dilakukan pada 59 anak yang mengalamai temper tantrum 23% karena merasa sakit 15%, selalu ingin diperhatikan 21%, merasa bosan 13%, gagal melakukan sesuatu, 28% tidak mendapatkan keinginannya.


Sedangkan pegertian Tantrum menurut Michael Potegal :
Tantrum amarah marah (anger tantrum) dengan ciri menghentakkan kaki, menendang, memukul, dan berteriak.
Tantrum kesedihan gigil (drstress tantrum) dengan ciri menangis terisak – isak nangih, mambantingkan diri, dan berlari menjauh. Anak yang sangat kecil sering mengungkapkan kesedihan atau kehilangan dengan tantrum.



Ada beberapa faktor penyebab tantrum pada anak bisa muncul, diantaranya adalah :

Tak mampu mengungkapkan keinginannya – Umumnya anak usia batita memiliki keterbatasan bahasa. Tapi, meski kosakatanya belum banyak, anak usia 1 tahun telah memahami banyak hal, lho! Pemahamannya melebihi kemampuan verbalnya. Coba Anda bayangkan, bagaimana jika orang yang Anda ajak komunikasi tak kunjung mengerti maksud Anda? Seperti itulah yang dirasakan si kecil. Biasanya, tantrum akan berkurang seiring dengan meningkatnya kemampuan bicara anak.

Terhalangnya keinginan untuk mandiri – Anak usia batita mulai tumbuh rasa kemandiriannya. Mereka ingin dan merasa bisa melakukan berbagai hal yang dilakukan oleh orangtuanya. Ketika Anda melarangnya, maka ia menyalurkan rasa frustasinya melalui tantrum.

Tak mampu menguasai/melakukan suatu hal – Anak bisa frustasi tension karena tak berhasil melakukan sesuatu hal yang ia anggap mampu lakukan. Misalnya, tak berhasil membuka kancing bajunya sendiri, atau tak bisa membuka tutup botol.

Ditolak permintaannya – ini yang sering terjadi di toko atau supermarket, ketika Anda tak mengabulkan permintaan anak.

Lelah, lapar dan/atau merasa tak nyaman – anak cenderung mudah ’meledak’ ketika mereka merasa lelah, lapar atau tidak nyaman.

Mencari perhatian – kadangkala anak tantrum untuk menarik perhatian orangtuanya. Dorothy Einon, seorang pakar perilaku anak di Inggris mengatakan, anak tidak akan tantrum dengan orang yang tidak ia cintai.

Suasana hatinya memang sedang buruk – Bad mood bukan monopoli orang dewasa, anak batita juga bisa, lho! Bukan tak mungkin si kecil terbangun di pagi hari dengan suasana hati yang kurang baik, dan tetap seperti itu sepanjang hari. Kalau sudah begini, lebih baik Anda bersiap-siap jika sewaktu-waktu terjadi ’ledakan’. Selanjutnya :ayokona:






0 comments:

Post a Comment

 

ابن هرينط

شكرا, مع السلامة